Sabtu, 02 April 2011

Angan yang tertinggal

Oleh : Jamranita Setiani

Matahari berpijar tepat di atas ubun-ubunku. Layaknya lidah api yang menjilat-jilat bumi. Hembusan angin yang menggulung-gulung bercampur debu menambah panas udara siang ini. Semakin tak tertahankan lagi. Setelah melalui perjalanan yang lama, dari pulau Sumatera akhirnya tiba juga di pulau seberang. Pulau Jawa. Aku tiba di rumah nenekku bersama ayah dan ibuku. Rasa lelah yang menyelimuti pikiranku kini hilang seketika saat sambutan halus dan bahagia serta keceriaan datang dari semua kelargaku yang menyambut kedatangan kami.
Sungguh bahagia perasaanku setelah rasa rinduku kini telah terbalas. Maklumlah, saat aku duduk di bangku kelas 5 SD itulah terakhir kalinya aku bertemu dengan nenek dan semua keluargaku di Jawa. Karena itulah dikesempatan liburan akhir sekolah menengah ini aku sempatkan diriku berkunjung dan bersilaturahmi dengan seluruh keluargaku di sana terutama dengan nenekku yang selama ini selalu menyayangiku.
Senyuman mentari pagi kini telah siap menyambut dunia. Suara ayam berkokok pun terasa seakan-akan menyemangatiku untuk meramaikan dunia ini. Sudah lama kuinginkan keadaan seperti ini, keadaan desa yang sangat asri. Sangat sayang jika tak kunikmati. Aku pun berfikir untuk menikmatinya dengan berjalan-jalan pagi mengelilingi desa.
Suasana desa yang damai, udara yang sejuk dan hijaunya pepohonan yang menghiasi sepanjang jalan seakan-akan mengembalikan perasaan jenuhku selama ini.
Tak sadar kakiku mulai terasa lelah, akupun bermaksud untuk berhenti seketika kulihat sebuah jembatan yang ada di pinggiran sawah yang terhampar.
Sembari beristirahat, ku pandangi hijaunya sawah dan burung-burung yang begitu asyiknya beterbangan dan meliuk melahap biji-biji padi nan hijau.
Di tepi jembatan terlihat olehku lebatnya kembang stahun yang tengah mekar. Suara gemericik air sungai yang mengaliir begitu meramaikan suasana hati ini.
Teringat olehku kenangan saat ku masih kecil. Di sini, saatku bermain dengan teman-temanku. Kenangan-kenangan itu begitu melekat dalam memori. Begitu indah dalam hidupku. Teringat pula seorang bocah lelaki kecil yang dul selalu membuatku riang. Wajahnya selalu melekat dalam ingatanku....

Buat yang pengen tahu cerita selengkapnya, silahkan klik Download angan yang tertinggal untuk mendapatkan cerita selengkapnya.